Senin, 14 November 2011

Sejarah Kaos Kaki

Sejarah Singkat Kaos Kaki

Kaos kaki, merupakan salah satu penemuan yang sangat penting bagi peradaban manusia. Sejak jaman batu, manusia purba sudah menggunakan kaos kaki, mereka menggunakan kulit binatang untuk menutupi dan menghangatkan kaki mereka.

Pada abad ke-8 sebelum masehi, orang Yunani menggunakan bulu/rambut binatang sebagai kaos kaki. Tidak lama setelah itu, bangsa Romawi juga menggunakan kaos kaki yang dibuat dari campuran kulit dan bulu binatang. Sejak saat itu penggunaan kaos kaki di Eropa semakin populer, tapi karena sulitnya pembuatan kaos kaki, sampai pada abad ke 5, kaos kaki hanya digunakan oleh kalangan tertentu, penggunaan kaos kaki merupakan lambang kesucian (purity) pada saat ini. Bahkan pada abad ke-10 hanya orang kaya dan bangsawan yang menggunakan kaos kaki.

Pada tahun 1589, semua ini berubah, pada saat William Lee menciptakan mesin pembuat kaos kaki pertama di dunia. Ia menciptakan mesin ini karena melihat istrinya terlalu banyak menghabiskan waktu dalam membuat kaos kaki.

Kaos kaki yang digunakan pada saat ini dibuat dari berbagai macam bahan, seperti wol, katun atau sutra dan nylon. Nylon merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat kaos kaki. Bahan sintetik ini ditemukan pada tahun 1937, dan mulai diperkenalkan pertama kali di New York, kedua huruf awal Nylon, "NY" merupakan singkatan dari kota New York.

asal mula atom

Atom

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Atom helium
Helium atom ground state.
Ilustrasi atom helium yang memperlihatkan inti atom (merah muda) dan distribusi awan elektron (hitam). Inti atom (kanan atas) berbentuk simetris bulat, walaupun untuk inti atom yang lebih rumit ia tidaklah selalu demikian.
Klasifikasi
Satuan terkecil unsur kimia
Sifat-sifat
Kisaran massa:1,67 × 10−27 sampai dengan 4,52 × 10−25 kg
Muatan listrik:nol (netral) ataupun muatan ion
Kisarandiameter:62 pm (He) sampai dengan 520 pm (Cs)
Komponen:Elektron dan inti atom yang terdiri dariproton dan neutron
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsipmekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.[1]
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom,[catatan 1] dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti.[2] Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut

Senin, 07 November 2011

Lorong Waktu

Lorong Waktu adalah salah satu serial TV bulan Ramadan di Indonesia. Banyak orang yang menyebutkan bahwa basis serial ini adalah film Back to The Future di era 1980-an karya Steven Spielberg. Dengan menampilkan sebuah mesin waktu yang memakai komputer canggih. Ide mesin waktu ini sendiri agak berbeda dengan yang digambarkan di film The Time Machine.
Lorong Waktu pertama kali di putar di layar TV Indonesia melalui stasiun televisi SCTV pada Ramadan 1999. Setelah itu dilanjutkan dalam beberapa sekuel, dari mulai Lorong Waktu 2 (2000), Lorong Waktu 3 (2002), Lorong Waktu 4 (2003), Lorong Waktu 5 (2004), dan Lorong Waktu 6 (2006).
Serial TV Islami Science Fiction ini diproduksi oleh PT. Demi Gisela Citra Sinema dan disutradarai oleh aktor kondang Indonesia, Deddy Mizwar, berkolaborasi dengan penulis skenario, Wahyu HS. Serial ini merupakan salah satu serial TV terlaris di Indonesia diakhir 1990-an.